Thursday, February 28, 2013

Evolution Of Mom Dancing (w/ Jimmy Fallon & Michelle Obama)

Haha, this is hilarious ...




Wednesday, February 27, 2013

Medan Cyber Crime Indonesia Lebih Berat Dibanding Amerika

:



Di Indonesia, situasi cyber crime-nya sendiri bahkan dinilai lebih berat dibandingkan negara lain, termasuk Amerika Serikat. Hal ini disampaikan oleh Grawas Sugiharto selaku Pemeriksa Barang Bukti Digital CCIC Bareskrim Mabes Polri.

Di sela-sela acara Piracy & Malware Study Southeast Asia Press Conference yang digelar di Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Grawas mengatakan, "Medannya (cyber crime-red) lebih berat dibanding Amerika. Kalau Amerika mereka punya social security number, kalau kita KTP saja 1 orang bisa punya 3-4 KTP, e-KTP sendiri masih dalam tahap penyusunan".

Mabes Polri sendiri mengklaim telah memiliki laboratorium terbaik di Asia sehingga menunjang penegakan hukum.

"Kalau sisi penegakan hukum kita harus bangga. Karena dari satu sisi laboratorium forensik kita terbaik di Asia, kita kemarin komparasi Asia Tenggara, bahkan Australia saja bilang tempat kita lebih bagus," tambah Grawas.

Sebenarnya, kasus cyber crime apa saja yang meresahkan masyarakat sekarang ini? Menurut Grawas, kasus penipuan masih menjadi masalah utama.

"Kalau kasus yang banyak sejauh ini penipuan, entah dia memakai media internet atau SMS karena masyarakat kita mudah tergiur kata-kata murah, gratis, dan sebagainya," jawabnya di hadapan sejumlah wartawan, Rabu (27/2/2013).

Ia juga menambahkan kasus judi online, SMS 'Mama Minta Pulsa' dan pencemaran nama baik adalah kasus-kasus yang juga sering terjadi.

Grawas menambahkan tantangan penegakan hukum cyber crime kian berat dengan makin berkembangnya teknologi.

"Kalau dulu bercakap-cakap dengan SMS sekarang ada email, bahkan lebih canggih lagi pake BBM (BlackBerry Messenger), WhatsApp sehingga makin berat tantangannya. Kita berharap dari sisi legalitas, UU ITE juga mencakup perubahan teknologi ini, sehingga dari segi penegakan hukum juga lebih mudah," pungkasnya.

Dikutip dari: DetikInet

Gates & Zuckerberg Imbau Anak-anak Belajar Coding





Jakarta - Bill Gates dan Mark Zuckerberg adalah dua nama terkenal dari jagat teknologi. Mereka tengah berkampanye yang mengharapkan semua anak belajar melakukan coding.

Ya, kesuksesan Gates membangun Microsoft dan Zuckerberg antara lain berkat kegemaran mereka melakukan pemrograman komputer sejak masa kecil. Jack Dorsey, pendiri Twitter, juga mengutarakan hal yang sama.

"Saya berusia 13 tahun ketika pertama kali mendapatkan akses ke sebuah komputer," kata Gates. Adapun Mark Zuckerberg mengaku pertama kalinya memakai komputer adalah pada saat kelas 6 SD.
Dilansir Cnet dan dikutip detikINET, Kamis (27/2/2013), video yang mengkampanyekan coding pada anak-anak ini digagas oleh Code.org, sebuah organisasi non profit. Mereka menggelar program kursus coding online.

Tidak hanya para tokoh dari dunia teknologi saja yang berkampanye soal coding melalui video ini. Juga ada pentolan grup Black Eyed Peas, Will.i.am, dan bintang basket NBA Chris Bosh.

Via: Detik Inet

Even Abe Took the Occasional Selfie

Via: Even Abe Took the Occasional Selfie:


Even Abe Took the Occasional Selfie



PHP Lorem-Ipsum Generator Class

PHP Lorem-Ipsum Generator Class:
Lorem Ipsum PHP Class
Package:
Summary:
Generate fake text to test page presentation
Groups:
Author:
Description:
This class can generate fake text to test page presentation...



Read more at http://www.phpclasses.org/package/7941-PHP-Generate-fake-text-to-test-page-presentation.html

Tuesday, February 26, 2013

Lonely Planet



Ternyata susah ya mendapat perhatian dunia. Blog ini hanya dikunjungi oleh saya sendiri dan mungkin beberapa robot mesin pencari yang "kebetulan" menemukan blog ini.

Saya yakin saya tidak sendiri, banyak blogger di luar sana juga merasakan hal yang sama. Butuh waktu lama memang untuk mendapatkan pengunjung yang benar-benar sengaja berkunjung, bukan cuma kebetulan.

Saya dan beberapa teman menjalankan website masaksendiri.com juga seperti itu. Bouncing rate yang tinggi, unique visitor yang jauh melebihi returning visitor, menunjukan kalau mayoritas pengunjung adalah mereka yang "kebetulan" saja terdampar di website kami dari mesin pencari seperti Google.

Ok, biarlah ini sebagai catatan saja untuk saya nanti melihat bagaimana ke depannya.

Friday, February 8, 2013

Startup Tidak Akan Mati Dengan Kehabisan Uang, Tapi Akan Mati Ketika Pendirinya Kehabisan Tenaga


Ya benar sekali tweet ini :)

Karena uang mestinya bukan jadi tujuan akhir startup, yang juga bukan sumber penggerak sehingga ketika uang mulai menipis tidak membuat startup berhenti. Energi para pendiri sebaliknya yang harus menjadikan motor penggerak startup, sehingga tidak menghentikan startup selama semua pendiri semangat menjalankan dan memperjuangkan startup yang dibuat bersama.

Selama startup yang kita bangun dan jalankan memiliki produk yang berguna buat orang, maka akan selalu ada orang yang bersedia mengeluarkan dana untuk membuat produk kita tetap jalan.

Thursday, February 7, 2013

Mengembalikan Makna Politik Pada Yang Sebenarnya

Tahun 2013 ini banyak disebut di media sebagai tahun politik. Ini mengingat tahun 2014 nanti yang merupakan tahun pemilihan umum (pemilu) yang diadakan tiap lima tahun sekali di Indonesia.

Tahun politik banyak dimaknai sebagai tahun "kericuhan" partai politik yang saling jatuh menjatuhkan, saling "menggoyang" untuk berebut posisi puncak dalam pemilu nanti. Tahun politik juga dimaknai sebagai tahun jatuh menjatuhkan antar politisi dan tokoh yang diunggulkan sebagai calon presiden.

Kasus korupsi menjadi senjata utama untuk menjatuhkan tokoh atau parpol tersebut.

Paska persoalan korupsi yang menjerat PKS baru-baru ini, partai yang dikenal sebagai partai dakwah yang bersih dari korupsi, semua menjadi pesimis dengan parpol. Tidak ada parpol yang benar-benar bersih lagi, bahkan terkesan setiap partai cepat atau lambat akan terjerat kasus korupsi di tahun ini, sehingga muncul istilah "arisan partai politik" dimana tiap parpol akan bergilir memperoleh kasus korupsi.

Lantas muncul pertanyaan, apakah politik sedemikian kotor dan rusak? sehingga tidak ada lagi alasan untuk berpolitik kecuali mesti siap melakukan aksi kotor dan korupsi? kemudian bagaimana dengan nasib rakyat yang jadi penentu pemilu?

Kita mesti melihat ulang makna politik yang sebenarnya. Politik memang memiliki banyak definisi, namun semua memiliki satu kesamaan, yaitu rakyat sebagai subjek sekaligus objeknya. Dan semua pasti setuju, bahkan pemimpin paling otoriter sekalipun jika berbicara politik adalah tentang bagaimana mengurus rakyat ini biarpun dengan cara yang tidak disetujui banyak orang.

Kekuasaan adalah mekanisme untuk melakukan pengurusan itu, namun bukan tujuan akhir. Karena untuk melakukan pengurusan rakyat ini memang hanya bisa dilakukan oleh penguasa, bukan individu atau parpol.

Parpol sendiri adalah sarana untuk rakyat menyuarakan aspirasinya, lagi-lagi bukan tujuan akhir politik itu sendiri, tapi sebagai alat. Maka parpol yang melupakan rakyat adalah parpol yang tidak pantas didukung.

Bahkan jika melihat sejarah, ide kepartaian muncul dalam demokrasi sebagai alat untuk mengimbangi kekuasaan, untuk mencegah adanya kekuasaan mutlak, karena power tends to corrupt. Jadi parpol justru ada untuk menghentikan korupsi yang mungkin dilakukan penguasa, bukannya jadi media baru untuk melakukan korupsi.

Dari pengertian politik di atas, jelas kalau politik adalah sebuah usaha pengurusan rakyat yang bukan hanya dilakukan oleh penguasa atau parpol, tapi oleh semua rakyat baik yang tergabung dalam parpol ataupun tidak. Dan usaha paling minimal yang bisa kita lakukan dalam politik adalah menyuarakan aspirasi rakyat, mengawasi serta mengkritik penguasa ketika melakukan penyelewengan.


Wednesday, February 6, 2013

One Million Dollar

Ini ada website yang cukup "gila" menurut saya, http://theonemillion.com/. Berusaha mengumpulkan uang sejumlah 1 juta dollar dengan tanpa imbalan/balasan apapun buat yang memberi. Benar-benar asli berharap pada "kekuatan" internet.

Could we, the good people of the internet, collect one million dollars, for no cause other than to show we can?
How fast could it happen? How many people would give $1? How many would choose to give $25 instead? $100? Maybe even $1000?
Projects like Kickstarter have shown the world what the internet can do when it believes in a product.
We want to see what kind of goals the internet is capable of achieving, even with nothing promised in return.

Dulu pernah Ada yang buat website serupa dengan menampilkan logo perusahan ke dalam 1 juta pixel, di mana tiap pixel berharga 1 dollar. Tapi theonemillion ini benar-benar gila. Ada aja idenya yahh. Dan gilanya lagi, sejauh ini sudah ada 28 ribu dollar terkumpul.