Saturday, April 20, 2013

Profil Pembalap Moto GP: Marc Márquez Alenta

Marc Marquez 2011

Marc Márquez Alenta (lahir 17 Februari 1993 di CerveraLleida, Spanyol) adalah juara dunia kelas 125cc tahun 2010, juara dunia Moto2 tahun 2012, dan saat ini menggantikan Casey Stoner sebagai pembalap tim Repsol Honda bersama rekan senegaranya Dani Pedrosa.

Marc Márquez membuat debutnya di kejuaraan Moto GP pada tanggal 13 April 2008 di kelas 125cc, di GP Portugal 2008 pada usia 15 tahun 56 hari. Dia adalah pembalap termuda spanyol yang berhasil merebut posisi pole dan podium di ajang kejuaraan MotoGP.

Márquez pindah ke kelas Moto2 pada tahun 2011 sebagai pembalap tunggal dari tim baru Monlau Competición, yang dikelola oleh manager pribadinya sendiri Emilio AlzamoraPada musim 2012, Marquez dipastikan bertahan di kelas Moto2 dan berhasil meraih gelar juara dunianya setelah berhasil mendominasi di musim itu. Ia dipastikan akan membela Repsol Honda untuk tahun 2013 dan 2014 menggantikan Casey Stoner yang pensiun di akhir musim 2012 dan berpasangan dengan rekan senegaranya Dani Pedrosa.

Hasil Kualifikasi Moto GP Austin

Marquez christian pondellag

Valentino Rossi gagal meraih hasil yang memuaskan dalam sesi kualifikasi di Austin, dia menduduki P8. Sementara Marc Marquez yang baru tahun ini berkarir di Moto GP meraih pole position, diikuti rekan satu tim-nya dari Rapsol Honda, Dani Pedrosa. Sementara juara dunia tahun 2012, Jorge Lorenzo, menempati posisi ke-3.

Berikut hasil kualifikasi selengkapnya,

1. Marc Marquez Honda 2m03.021s
2. Dani Pedrosa Honda 2m03.275s + 0.254s
3. Jorge Lorenzo Yamaha 2m04.100s + 1.079s
4. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha 2m04.267s + 1.246s
5. Stefan Bradl LCR Honda 2m04.445s + 1.424s
6. Andrea Dovizioso Ducati 2m04.873s + 1.852s
7. Alvaro Bautista Gresini Honda 2m04.942s + 1.921s
8. Valentino Rossi Yamaha 2m05.380s + 2.359s
9. Aleix Espargaro Aspar Aprilia 2m05.389s + 2.368s
10. Nicky Hayden Ducati 2m05.568s + 2.547s
11. Bradley Smith Tech 3 Yamaha 2m06.740s + 3.719s
12. Ben Spies Pramac Ducati 2m07.044s + 4.023s
13. Andrea Iannone Pramac Ducati 2m06.872s Q1
14. Randy de Puniet Aspar Aprilia 2m07.129s Q1
15. Hector Barbera Avintia FTR-Kawasaki 2m07.717s Q1
16. Yonny Hernandez PBM Aprilia 2m07.738s Q1
17. Michael Laverty PBM-Aprilia 2m08.259s Q1
18. Colin Edwards Forward FTR-Kawasaki 2m08.475s Q1
19. Claudio Corti Forward FTR-Kawasaki 2m08.792s Q1
20. Danilo Petrucci Ioda-Suter-BMW 2m08.825s Q1
21. Hiroshi Aoyama Avintia FTR-Kawasaki 2m09.062s Q1
22. Bryan Staring Gresini FTR-Honda 2m10.098s Q1
23. Lukas Pesek Ioda-Suter-BMW 2m10.507s Q1
24. Blake Young Attack APR-Kawasaki 2m10.606s Q1
25. Karel Abraham Cardion Aprilia 2m23.317s Q1

Kita lihat hasilnya besok dini hari jam 2 saat balapan ya. Semoga The Doctor bisa membuat keajaiban dan jadi yang terdepan. :)

Friday, April 19, 2013

Bye Bye Smartfren

Axis vs Smartfren

Sudah ah, cape pake Smartfren, lambat, sering ngedrop sinyalnya, bye bye smartfren, welcome Axis. :)

Thursday, April 18, 2013

Wednesday, April 17, 2013

Smartfren Terus Berulah

Screen Shot 2013 04 17 at 5 39 37 PM

Smartfren susahnya mencapai Rev B. Bagaimana mau kerja kalau begini, so unreliable … 

Saya akan terus pasang di blog ini setiap kali ada masalah, biar abadi .. :(

Monday, April 15, 2013

Bagaimana Cara Mendapatkan Ide Untuk Startup (Bagian 3)

Tulisan berikut adalah terjemahan bebas dari esei Paul Graham berjudul "How To Get Startup ideas". Paul Graham adalah salah satu pendiri Y Combinator, program inkubasi startup terkenal di dunia dari silicon valley, AS. Tulisannya cukup panjang sehingga saya harus membagi dalam beberapa bagian. Dan ini adalah bagian ketiga, bagian pertama bisa anda baca di sini, dan bagian kedua di sini.

Persaingan

Karena ide yang baik harus tampak jelas, ketika Anda memilikinya Anda akan cenderung merasa bahwa Anda sudah terlambat. Jangan biarkan perasaan ini menghalangi Anda. Khawatir bahwa Anda terlambat adalah salah satu tanda dari ide yang baik. Sepuluh menit mencari di web biasanya akan menjawab kekhawatiran ini. Bahkan jika Anda menemukan orang lain bekerja pada hal yang sama, Anda mungkin tidak terlambat. Sangat jarang bagi startup untuk dibunuh oleh pesaingnya. Jadi, kecuali pesaing Anda memiliki semacam senjata rahasia yang akan mencegah pengguna lain memilih produk Anda, jangan terburu-buru membuang ide Anda.

Jika Anda tidak yakin, tanyalah pengguna. Pertanyaan apakah Anda sudah terlambat adalah bagian dari pertanyaan apakah orang sangat membutuhkan apa yang Anda buat. Jika Anda memiliki sesuatu yang tidak dimiliki pesaing lain dan bahwa beberapa bagian dari pengguna sangat membutuhkannya, Anda sesungguhnya teleh memiliki tempat berpijak (beachhead).

Pertanyaannya kemudian adalah apakah tempat berpijak tersebut cukup besar. Atau lebih penting lagi, siapa saja yang ada di dalamnya: jika orang-orang di dalamnya melakukan sesuatu yang banyak lagi orang di masa depan akan melakukannya, maka mungkin tempat berpijak itu cukup besar tidak peduli seberapa kecil ukurannya. Misalnya, jika Anda sedang membangun sesuatu yang beda dari pesaing lain oleh fakta bahwa produk Anda bekerja pada ponsel, tetapi hanya pada ponsel terbaru, tempat berpijak itu mungkin cukup besar.

Sunday, April 14, 2013

Bagaimana Cara Mendapatkan Ide Untuk Startup (Bagian 2)

Tulisan berikut adalah terjemahan bebas dari esei Paul Graham berjudul "How To Get Startup ideas". Paul Graham adalah salah satu pendiri Y Combinator, program inkubasi startup terkenal di dunia dari silicon valley, AS. Tulisannya cukup panjang sehingga saya harus membagi dalam beberapa bagian. Dan ini adalah bagian kedua, bagian pertama bisa anda baca di sini

Memperhatikan


Setelah Anda "hidup di masa depan", cara untuk memperhatikan ide startup baru adalah dengan cara memperhatikan hal-hal yang nampaknya "hilang" di sekitar Anda. Jika Anda benar-benar terkemuka pada bidang yang berubah dengan cepat, akan selalu jelas kalau ada hal-hal yang "hilang". Yang mungkin tidak jelas pada awalnya adalah hal-hal yang hilang tersebut bisa berubah jadi ide startup. Jadi jika Anda ingin menemukan ide startup, non-aktifkan filter "Apa yang hilang?", juga matikan filter-filter lain, terutama "Mungkinkah ini jadi sebuah perusahaan besar?". Ada banyak waktu untuk menguji hal itu nanti. Tapi jika Anda berpikir tentang hal tersebut di awal-awal, tidak hanya itu dapat menyisihkan banyak ide-ide yang baik, tetapi juga menyebabkan Anda fokus pada ide-ide yang buruk.

Kebanyakan hal yang "hilang" akan membutuhkan waktu sampai Anda bisa melihatnya. Anda mungkin sampai harus memainkan trik pada diri Anda sendiri untuk bisa melihat ide-ide di sekitar Anda.

Tapi Anda tahu ide-ide itu ada di luar sana. Karena kemungkinannya sangat kecil buat perkembangan teknologi untuk berhenti. Anda bisa memastikan bahwa orang akan membangun hal-hal baru dalam beberapa tahun ke depan yang akan membuat Anda berpikir "Apa yang saya pikirkan waktu itu?" tentang masalah yang mereka pecahkan. Dan ketika itu terjadi, masalah tersebut tampak sangat jelas sekali.

Katalog Belanja Giant, Hero, Carrefour, Hypermart dan Superindo periode April

Mari-mari ibu-ibu yang stok bahan makanannya sudah menyusut di bulan ini, mari dibaca-baca katalog-nya :)

Katalog Belanja Giant 1 - 30 April 2013 [ link ]

Katalog Belanja Hero, 1 - 30 April 2013 [ link ]

Katalog Belanja Carrefour, 10 - 23 April 2013 [ link ]

Katalog Belanja Superindo, 11 - 17 April 2013 [ link ]

 

Katalog Belanja Hypermart, 11 - 23 April 2013 [ link ]

Saturday, April 13, 2013

Bagaimana Cara Mendapatkan Ide Untuk Startup (Bagian 1)

Tulisan berikut adalah terjemahan bebas dari esei Paul Graham berjudul "How To Get Startup ideas". Paul Graham adalah salah satu pendiri Y Combinator, program inkubasi startup terkenal di dunia dari silicon valley, AS. Tulisannya cukup panjang sehingga saya harus membagi dalam beberapa bagian. Dan ini adalah bagian pertama. 

Cara untuk mendapatkan ide-ide startup adalah dengan tidak mencoba untuk memikirkan ide-ide startup. Caranya adalah dengan mencari permasalahan yang butuh penyelesaian, terutama masalah yang Anda miliki sendiri.

Ide-ide startup terbaik cenderung memiliki tiga kesamaan: sesuatu yang diinginkan oleh pendiri startup sendiri, mereka dapat membangunnya sendiri, dan bahwa beberapa orang lain menyadari hal tersebut layak dilakukan. Microsoft, Apple, Yahoo, Google, dan Facebook semua dimulai dengan cara ini.

Friday, April 12, 2013

Ok, Smartfren Benar-Benar Sudah Membuat Saya Gila

Screen Shot 2013 04 13 at 12 51 34 AM

 

Ok baiklah, saya memutuskan untuk berhenti menjadikan Smartfren sebagai koneksi internet utama, mungkin mesti mencari alternatif lain, karena smartfren sudah benar-benar membuat saya bodoh, bukannya pintar. Benar kalau dibilang Smartfren anti lelet karena dia lebih sering mati daripada idup, jadi memang gak ada kecepatan sama sekali sehingga gak mungkin lelet. :)

Ada ide alternatif lain yang lebih baik dari Smartfren?

Smartfren Mesti Lebih "Smart"

Screen Shot 2013 04 12 at 8 38 15 PM

 

Smartfren mesti memperbaiki kualitasnya biar bisa "smart". Sinyal yang sering drop, kecepatan yang sering anjlok, membuat smartfren jauh dari definisi "smart". Apakah ada customer service-nya yang coba mencari apa yang dibilang pelanggannya di blog atau social media tentang Smartfren? dan bagaimana usaha mereka untuk memperbaiki layanannya? Saya tidak tahu persis, tapi kualitas Smartfren memang terus menerus menurun.

2013 04 12 20 45 08

Antena juga tidak membantu karena EVDO susah sekali didapatkan. Benar-benar mengecewakan!!

Startup = Pertumbuhan (Bagian 3 - Terakhir)

Tulisan berikut adalah terjemahan bebas dari esei Paul Graham berjudul "Startup = Growth". Paul Graham adalah salah satu pendiri Y Combinator, program inkubasi startup terkenal di dunia dari silicon valley, AS. Tulisannya cukup panjang sehingga saya harus membagi dalam beberapa bagian. Ini adalah bagian ketiga, bagian pertama bisa dilihat di sini dan bagian kedua di sini

Nilai

Sulit untuk menemukan sesuatu yang tumbuh konsisten pada beberapa persen per minggu, tetapi jika Anda bisa mencapainya, Anda mungkin mendapatkan nilai yang mengejutkan. Jika kita memproyeksikan ke depan kita dapat melihat mengapa.

Per mingguPer Tahun
1% 1,7 x
2% 2,8 x
5% 12,6 x
7% 33,7 x
10% 142,0 x

Perusahaan yang tumbuh sebesar 1% per minggu akan tumbuh 1.7 kali lipat dalam setahun, sedangkan perusahaan yang tumbuh 5% per minggu akan tumbuh 12.6 x dalam setahun. Sebuah perusahaan yang menghasilkan $ 1000 per bulan (angka awal tipikal di YC) dan tumbuh pada 1% seminggu, dalam 4 tahun akan menghasilkan $ 7900 per bulan, yang nilainya lebih kecil dari pendapatkan seorang programmer yang baik di Silicon Valley. Sebuah startup yang tumbuh sebesar 5% seminggu, dalam 4 tahun akan membuat $ 25 juta per bulan. Itulah kenapa angka tingkat pertumbuhan yang baik dan realistis adalah 5 - 10% per minggu.

Nenek moyang kita mungkin jarang menemukan kasus pertumbuhan eksponensial seperti ini, karena intuisi kita seperti tidak ada panduan dalam hal ini. Apa yang terjadi pada startup yang sukses sering kali mengejutkan bahkan pendirinya sendiri. 

Variasi kecil dalam angka laju pertumbuhan membuahkan hasil yang sangat berbeda secara kualitatif. Itulah mengapa ada kata terpisah untuk "startup", dan mengapa startup melakukan hal-hal yang tidak dilakukan perusahaan biasa, seperti menerima pendanaan dan bersedia diakuisisi. Dan, anehnya, itu juga penyebab mengapa mereka begitu sering gagal.

Mengingat betapa sebuah startup yang sukses bisa jadi sedemikian berharga, siapa pun yang akrab dengan konsep "expected valued" (nilai yang diharapkan) akan terkejut jika tingkat kegagalan tidak tinggi. Jika pendiri startup yang sukses bisa menghasilkan $ 100 juta, maka bahkan jika kesempatan untuk berhasil hanya 1%, nilai yang diharapkan untuk memulai startup akan menjadi $ 1 juta, ini sangat besar.

Dan kemungkinan sekelompok pendiri yang cerdas dan berkomitmen berhasil dalam skala tersebut masih berada di atas 1%. Untuk orang yang tepat - misalnya calon-calon Bill Gates berikutnya - probabilitas mereka mungkin sampai 20% atau bahkan 50%. Jadi, tidak mengherankan kalau begitu banyak orang yang ingin mengambil kesempatan ini.

Dalam pasar yang efisien, jumlah startup yang gagal mestinya proporsional dengan jumlah yang berhasil. Dan karena jumlah startup yang sukses cukup besar, maka jumlah yang gagal pun harus demikian.

Ini berarti, pada waktu tertentu, sebagian besar startup akan mengerjakan sesuatu yang tidak membawanya ke manapun, namun mereka  memuliakan usaha mereka ini di bawah sebutan yang megah: "startup".

Ini tidak mengganggu saya. Ini sama dengan sebutan megah "versi beta" lainnya, seperti menjadi seorang aktor atau novelis. Saya sudah lama terbiasa dengannya. Namun nampaknya ini mengganggu banyak orang, terutama mereka yang sudah memulai bisnis biasa (bukan startup). Banyak yang kesal karena apa yang disebut startup selalu mendapatkan banyak perhatian, padahal hampir tidak ada dari mereka yang jadi apa-apa.

Jika mereka mau melangkah ke belakang dan melihat startup secara menyeluruh, mungkin mereka tidak akan sekesal itu. Kekeliruan mereka adalah mendasarkan opini mereka pada penilaian terhadap median bukan rata-rata. Jika Anda menilai startup secara median, seluruh konsep startup memang terlihat seperti penipuan. Anda harus menciptakan alasan-alasan untuk menjelaskan mengapa pendiri startup memulai usaha mereka atau mengapa investor ingin mendanai mereka. Tapi ini keliru, kita tidak bisa menggunakan median pada domain dengan begitu banyak variasi. Jika Anda melihat rata-rata bukan median, Anda bisa mengerti mengapa investor menyukai mereka, dan mengapa, jika mereka bukan orang "median", itu adalah pilihan yang rasional bagi pendiri startup untuk memulainya.

Kesepakatan

Mengapa investor sangat menyukai startup? Mengapa berinvestasi dalam aplikasi photo sharing sangat menggiurkan dibanding investasi pada  usaha lain yang menghasilkan pendapatan secara tetap?

Pertimbangan yang digunakan dalam investasi apapun adalah rasio pengembalian terhadap risiko (ratio of return to risk). Startup memenuhi ini karena meskipun mereka sangat berisiko, jumlah pengembalian ketika berhasil sangat tinggi. Tapi itu bukan satu-satunya alasan investor menyukai startup. Sebuah bisnis biasa dengan pertumbuhan lambat mungkin memiliki rasio pengembalian terhadap risiko yang sama baiknya dengan startup yang pertumbuhannya juga lambat. Jadi mengapa VC hanya tertarik pada perusahaan dengan pertumbuhan tinggi? Alasannya adalah bahwa mereka dibayar dengan mendapatkan kembali modalnya, idealnya setelah startup menjual saham ke publik (Initial Public Offer/IPO), atau gagal melakukannya saat startup diakuisisi.

Cara lain untuk mendapatkan keuntungan dari investasi adalah dalam bentuk dividen. Mengapa tidak ada industri VC yang juga berinvestasi di perusahaan biasa dengan imbalan persentase dari keuntungan mereka? Karena terlalu mudah bagi orang-orang yang mengendalikan sebuah perusahaan swasta untuk menyalurkan pendapatan untuk diri mereka sendiri (misalnya dengan membeli komponen mahal dari pemasok yang mereka kontrol) sehingga membuat perusahaan terlihat membuat keuntungan sedikit. Siapapun yang berinvestasi di perusahaan swasta dengan imbalan dividen harus memperhatikan pembukuan mereka.

Jadi, alasan VC ingin berinvestasi di startup tidak hanya soal pengembalian modal, tetapi juga karena investasi di startup sangat mudah diawasi. Para pendiri startup tidak bisa memperkaya diri sendiri tanpa juga memperkaya investor.

Lalu mengapa pendiri startup mau menerima uang VC? Jawabannya adalah kembali soal pertumbuhan. Anda tidak bisa hanya mengandalkan ide tumbuh sendiri. Jika Anda memiliki ide bagus namun tidak tumbuh dengan cepat, pesaing Anda bisa mengalahkan Anda. Tumbuh terlalu lambat sangat berbahaya dalam bisnis dengan efek jaringan, yang umumnya dimiliki startup terbaik sekalipun.

Hampir setiap perusahaan membutuhkan dana untuk memulainya. Tapi startup sering mengumpulkan dana bahkan ketika mereka telah menguntungkan atau berpotensi menguntungkan. Ini mungkin tampak bodoh, menjual saham perusahaan yang menguntungkan dengan harga kurang dari nilainya di kemudian hari, tapi itu tidak lebih bodoh dari membeli asuransi.

Pada dasarnya itulah bagaimana startup paling sukses melihat pendanaan. Mereka bisa saja mengembangkan perusahaan dengan pendapatan sendiri, tetapi uang ekstra dan bantuan VC akan membuat mereka tumbuh lebih cepat. Pendanaan memungkinkan Anda memilih tingkat pertumbuhan Anda.

Dana untuk mempercepat pertumbuhan startup selalu di bawah kontrol kebanyakan pendiri startup sukses, karena VC membutuhkan mereka lebih dari mereka membutuhkan VC. Sebuah startup yang menguntungkan bisa saja tumbuh dengan pendapatan sendiri biarpun lambat. Mungkin ini sedikit berbahaya, tapi mungkin tidak sampai membunuh mereka. Sedangkan VC butuh berinvestasi dalam startup, dan khususnya startup paling sukses, karena kalau tidak mereka bisa kehilangan pekerjaannya. Yang berarti bahwa setiap startup yang potensial akan ditawarkan sejumlah uang yang bisa dibilang gila untuk menolaknya. Namun karena skala keberhasilan dalam bisnis startup, VC masih bisa menghasilkan uang dari investasi semacam ini. Anda harus menjadi gila untuk percaya perusahaan Anda akan menjadi sama nilainya dengan tanpa pendanaan, biarpun beberapa tetap melakukannya.

Hampir semua startup yang sukses juga mendapatkan tawaran akuisisi. Kenapa? Apa itu karena startup membuat perusahaan lain ingin membelinya?

Pada dasarnya hal yang sama yang membuat orang ingin punya stok startup sukses: perusahaan yang berkembang pesat adalah berharga. Ketika eBay membeli Paypal, misalnya, ternyata sekarang membawa hasil, karena Paypal saat ini berkontribusi pada 43% penjualan eBay, dan mungkin lebih dari yang dihasilkan pertumbuhan mereka sendiri tanpa Paypal.

Tapi pengakuisisi memiliki alasan tambahan untuk menginginkan startup. Sebuah perusahaan yang berkembang pesat tidak hanya berharga, tapi juga berbahaya. Jika dibiarkan terus berkembang, berpotensi memperluas ke wilayah pengakuisisi sendiri. Kebanyakan akuisisi produk didasarkan faktor ketakutan ini. Bahkan jika pengakuisisi tidak terancam oleh startup itu sendiri, mereka mungkin khawatir memikirkan pesaing mereka akan mengakuisisi startup-startup tersebut untuk melawan mereka. Dan karena startup dalam hal ini dua kali lipat lebih berharga buat pengakuisisi, mereka rela membayar lebih dari investor biasa.

Memahami

Kombinasi pendiri, investor, dan pengakuisisi membentuk ekosistem alami. Ia bekerja dengan baik sehingga buat mereka yang tidak mengerti ini terdorong untuk menciptakan teori konspirasi untuk menjelaskan bagaimana hal-hal kadang terjadi secara rapi. Sama seperti nenek moyang kita ketika mencoba menjelaskan alam yang bekerja begitu alami. Tetapi tidak ada komplotan rahasia yang membuat semua hal itu bekerja.

Jika Anda berangkat dari asumsi yang salah bahwa Instagram tidak berharga, Anda harus menciptakan teori konspirasi tentang "bos rahasia" yang memaksa Mark Zuckerberg membelinya. Bagi siapa saja yang mengetahui Mark Zuckerberg dengan baik, ini tidak mungkin terjadi. Alasan dia membeli Instagram adalah saat itu Instagram sangat berharga sekaligus berbahaya, dan apa yang membuatnya seperti itu adalah pertumbuhan.

Jika Anda ingin memahami startup, fahamilah pertumbuhan. Pertumbuhan mengendalikan segala sesuatu di dunia ini. Pertumbuhan adalah alasan startup biasanya bekerja pada bidang teknologi karena ide-ide untuk perusahaan yang berkembang pesat sedemikian langka sehingga cara terbaik untuk menemukan ide baru adalah dengan menemukan hal baru yang muncul akibat perubahan, dan teknologi adalah sumber terbaik dari perubahan yang cepat.

Pertumbuhan adalah mengapa banyak pendiri perusahaan memilih untuk memulai startup karena secara ekonomis ini sangat rasional: pertumbuhan membuat perusahaan sukses sedemikian berharga sehingga nilai yang diharapkan adalah tinggi meski resikonya juga tinggi.

Pertumbuhan juga menjadi alasan mengapa VC ingin berinvestasi dalam startup: bukan hanya karena keuntungan yang tinggi tetapi juga karena menghasilkan keuntungan dari perolehan kapital lebih mudah dikelola daripada menghasilkan keuntungan dari dividen.

Pertumbuhan menjelaskan mengapa startup paling sukses mengambil uang VC bahkan kalaupun mereka tidak memerlukannya, karena itu memungkinkan mereka bisa menentukan laju pertumbuhan mereka sendiri.

Dan pertumbuhan menjelaskan mengapa startup sukses hampir selalu mendapatkan penawaran akuisisi. Bagi pengakuisisi, perusahaan yang berkembang pesat tidak hanya berharga tapi juga berbahaya.

Ini bukan hanya bahwa jika Anda ingin sukses dalam beberapa domain, Anda harus memahami kekuatan pendorong itu. Memahami pertumbuhan adalah semua hal tentang startup. Apa yang Anda benar-benar lakukan ketika memulai startup adalah berkomitmen untuk memecahkan jenis masalah yang lebih sulit daripada bisnis biasa.

Anda berkomitmen untuk mencari salah satu ide langka yang menghasilkan pertumbuhan yang cepat. Karena ide-ide ini sangat berharga, menemukannya adalah sulit. Startup adalah perwujudan dari penemuan Anda sejauh ini. Dengan demikian, memulai startup sama halnya dengan memutuskan untuk menjadi seorang ilmuwan penelitian: Anda tidak berkomitmen untuk memecahkan masalah tertentu; Anda tidak tahu secara pasti permasalahan mana yang mungkin terpecahkan; tapi Anda berkomitmen untuk mencoba menemukan sesuatu yang orang lain tidak tahu sebelumnya. Jadi, seorang pendiri startup sebenarnya merupakan ilmuwan riset ekonomi. Kebanyakan tidak menemukan sesuatu yang luar biasa, tetapi beberapa menemukan sesuatu yang luar biasa.

Thursday, April 11, 2013

Startup = Pertumbuhan (Bagian 2)

Tulisan berikut adalah terjemahan bebas dari esei Paul Graham berjudul "Startup = Growth". Paul Graham adalah salah satu pendiri Y Combinator, program inkubasi startup terkenal di dunia dari silicon valley, AS. Tulisannya cukup panjang sehingga saya harus membagi dalam beberapa bagian. Ini adalah bagian kedua, bagian pertama bisa dilihat di sini

Tingkat Pertumbuhan

Seberapa cepat tingkat pertumbuhan sebuah perusahaan untuk bisa disebut startup? Tidak ada jawaban yang tepat untuk itu. "Startup" adalah kutub, bukan ambang batas. Startup dimulai hanya dengan sebuah ambisi. Anda berkomitmen untuk tidak hanya memulai sebuah perusahaan, tapi perusahaan yang berkembang pesat, dan dengan demikian Anda berkomitmen mencari satu dari sekian ide langka untuk menuju ke arah sana. Tetapi pada awalnya Anda tidak punya apapun selain komitmen.

Dalam konteks ini, startup mirip dengan profesi sebagai aktor. "Aktor" juga merupakan kutub, bukan ambang batas. Pada awal karirnya, seorang aktor bisa jadi adalah pelayan restoran yang mengikuti audisi. Menekuni pekerjaan sebagai aktor membuatnya menjadi aktor yang sukses, tapi bukan saat sukses saja dia disebut aktor. 

Jadi pertanyaan sesungguhnya adalah bukan berapa tingkat pertumbuhan sebuah perusahaan agar bisa disebut startup, tapi apa tingkat pertumbuhan yang cenderung dimiliki startup yang sukses. Untuk pendiri startup, hal ini bukan sekedar pertanyaan teoritis, karena ini sama dengan menanyakan apakah mereka berada di jalan yang benar.

Pertumbuhan startup yang sukses biasanya memiliki tiga fase:

  1. Fase pertama di mana pertumbuhan sangat lambat atau tidak ada sama sekali, yaitu ketika startup baru mulai dan berusaha mencari tahu apa yang dilakukannya.
  2. Fase kedua di mana pertumbuhan meningkat dengan cepat, yaitu ketika startup telah menemukan cara membuat sesuatu yang diinginkan banyak orang. 
  3. Fase ketiga di mana pertumbuhan melambat lagi, yaitu ketika startup yang sukses akhirnya berubah menjadi perusahaan besar. Pertumbuhan pada fase ini melambat (di banding fase kedua) dikarenakan batasan-batasan internal perusahaan. Selain itu juga karena perusahaan mulai berbenturan dengan batas-batas pasar yang dilayaninya.
Ketiga fase ini kalau digambarkan dalam grafik akan berbentuk kurva-S. Fase yang mendefinisikan sebuah startup adalah pada fase kedua, yaitu pada bagian grafik yang mendaki. Panjang dan kemiringan bagian ini menentukan seberapa besar perusahaan tersebut nantinya.

Kemiringan adalah representasi tingkat pertumbuhan perusahaan. Ini adalah angka yang mesti diketahui tiap pendiri startup. Karena angka ini adalah ukuran startup. Jika Anda tidak tahu angka ini, Anda tidak akan tahu apakah Anda melakukan dengan baik atau buruk.

Ketika saya bertemu para pendiri startup dan bertanya apa laju pertumbuhan mereka, terkadang mereka menjawab "mendapatkan sekitar seratus pelanggan baru tiap bulannya". Ini adalah keliru. Yang penting bukanlah jumlah mutlak pelanggan baru, tetapi rasio pelanggan baru dibanding pelanggan yang sudah ada. Jika Anda mendapatkan pelanggan baru dalam jumlah yang sama setiap bulan, Anda berada dalam masalah, karena itu berarti tingkat pertumbuhan Anda menurun. 

Di Y Combinator kita mengukur tingkat pertumbuhan per minggu, sebagian karena waktu yang tersedia sedikit sekali sebelum hari demo, dan sebagian lagi karena di awal-awal startup butuh feedback pengguna sedini mungkin agar bisa segera melakukan penyesuaian pada produk mereka.

Tingkat pertumbuhan yang baik di YC adalah 5-7% seminggu. Jika Anda dapat mencapai 10% seminggu maka Anda melakukan dengan sangat baik. Tapi jika Anda hanya mendapatkan tingkat pertumbuhan 1%, itu pertanda Anda belum tahu apa yang Anda lakukan.

Cara terbaik untuk mengukur tingkat pertumbuhan adalah menggunakan angka pendapatan. Cara terbaik berikutnya, khususnya untuk startup dengan produk tidak berbayar pada awalnya, adalah dengan menggunakan jumlah pengguna aktif. Ini hal yang wajar, karena pendapatan startup umumnya berbanding lurus dengan jumlah pengguna aktif.

Kompas

Kami biasanya menyarankan startup untuk menentukan angka tingkat pertumbuhan yang mereka yakin bisa mencapainya, lalu berusaha mencapainya tiap minggu. Jika mereka memutuskan untuk tumbuh 7% seminggu misalnya dan mereka berhasil memperoleh angka tersebut, maka mereka telah berhasil untuk minggu itu. Tak ada lagi yang perlu mereka lakukan. Tetapi jika mereka tidak berhasil mencapainya, mereka telah gagal dalam satu-satunya hal terpenting, dan harus mulai berpikir melakukan perubahan-perubahan.

Programmer akan mengenali apa yang kita lakukan di sini. Kita membuat usaha memulai startup menjadi problem optimasi. Dan siapa saja yang pernah mencoba mengoptimasi kode akan tahu betapa efektifnya kita manakala fokus permasalahan dipersempit. Mengoptimasi kode berarti memodifikasi program yang sudah ada agar berjalan lebih cepat atau menggunakan memori lebih kecil. Anda tidak harus dipusingkan dengan apa yang dikerjakan program secara keseluruhan, yang perlu Anda pikirkan adalah bagaimana membuatnya lebih cepat. Bagi kebanyakan programmer ini adalah pekerjaan yang menyenangkan. Mempersempit fokus permasalahan membuat masalah yang besar menjadi seperti problem teka-teki bisa, dan biasanya Anda terkejut dengan seberapa cepat Anda bisa memecahkannya.

Memfokuskan diri pada bagaimana mencapai target tingkat pertumbuhan menjadikan keruwetan berbagai persoalan dalam memulai startup menjadi hanya satu permasalahan sederhana.

Anda dapat menggunakan target tingkat pertumbuhan tersebut sebagai pertimbangan untuk semua keputusan Anda, apa pun yang Anda lakukan harus dalam rangka mencapai target tersebut. Haruskan Anda menghabiskan dua hari dalam seminar? Haruskah Anda menyewa programmer baru? Haruskah Anda lebih fokus pada pemasaran? Haruskan Anda menambahkan fitur x?

Jawaban semua pertanyaan tersebut adalah "ya" jika bisa membantu pencapaian target, dan "tidak" jika sebaliknya.

Melakukan evaluasi mingguan seperti di atas bukan berarti Anda tidak bisa melihat lebih dari satu minggu ke depan. Setelah Anda mengalami rasa sakit karena kegagalan mencapai target satu minggu, Anda akan tertarik pada apa pun yang bisa menyelamatkan Anda dari rasa sakit itu di masa yang akan datang.

Jadi Anda akan bersedia, misalnya, untuk menyewa programmer lain, yang mungkin tidak akan berkontribusi pada pencapaian minggu ini tapi dalam sebulan bisa mengimplementasikan beberapa fitur baru yang akan mendatangkan lebih banyak pengguna. Tapi ini hanya jika (a) gangguan mempekerjakan seseorang tidak akan membuat Anda gagal mencapai target jangka pendek, dan (b) Anda cukup khawatir dengan apakah Anda bisa terus mencapai target tanpa mempekerjakan orang baru.

Ini bukan berarti bahwa Anda tidak berpikir tentang masa depan, hanya saja Anda berpikir tentang hal tersebut tidak lebih dari yang diperlukan.

Secara teori, cara "naik tebing" seperti ini bisa mendatangkan masalah buat startup. Mereka bisa berakhir di maksimum lokal. Tapi dalam prakteknya itu tidak pernah terjadi. Harus mencapai target pertumbuhan tiap minggu seperti ini memaksa pendiri startup untuk terus bertindak dan mendatangkan manfaat dibanding hanya duduk-duduk saja merencanakan strategi. 

Hal yang menarik lainnya tentang optimasi untuk pertumbuhan ini adalah bahwa hal tersebut dapat memicu munculnya ide-ide baru untuk startup. Anda dapat menggunakan kebutuhan untuk pertumbuhan ini sebagai bentuk evolusi dalam tekanan. Jika Anda memulai dengan beberapa rencana awal dan secara periodik memodifikasinya untuk menjaga pencapai target pertumbuhan, katakanlah, 10% per minggu, Anda mungkin berakhir dengan sebuah perusahaan yang benar-benar berbeda dari yang Anda maksudkan di awal. Tapi apa pun yang tumbuh konsisten sebesar 10% dalam seminggu hampir bisa dipastikan merupakan ide yang lebih baik dari ide awal Anda.

Kalau kembali ke analogi perusahaan kecil sebelumnya. Sebagaimana batasan lokasi dapat membantu menentukan sebuah restoran, batasan tingkat pertumbuhan dapat membantu menentukan sebuah startup.

Biasanya Anda akan melakukan yang terbaik ketika mengikuti batasan kemanapun arahnya dibandingkan terus berpatokan pada visi awal, seperti halnya ilmuwan yang akan lebih baik ketika mengikuti kebenaran kemanapun arahnya dibandingkan terus terpaku pada apa yang ia harapkan di awal.

Ketika Richard Feynman mengatakan bahwa imajinasi alam lebih besar dari imajinasi manusia, yang ia maksud adalah jika Anda terus mengikuti kebenaran maka Anda akan menemukan hal-hal lebih baik dari yang Anda pernah bisa buat.

Untuk startup, pertumbuhan merupakan batasan yang mengarahkannya pada kesuksesan, seperti halnya kebenaran menuntun manusia menjadi lebih baik.

Startup = Pertumbuhan (Bagian 1)

Tulisan berikut adalah terjemahan bebas dari esei Paul Graham berjudul "Startup = Growth". Paul Graham adalah salah satu pendiri Y Combinator, program inkubasi startup terkenal di dunia dari silicon valley, AS. Tulisannya cukup panjang sehingga saya harus membagi dalam beberapa bagian. Dan ini adalah bagian pertama. 

Startup adalah perusahaan yang dirancang untuk tumbuh dengan cepat. Perusahaan yang baru didirikan tidak sendirinya menjadikan dia sebagai startup. Startup juga tidak harus bergerak di bidang teknologi, atau memiliki investor, atau memiliki semacam "exit strategy". Satu-satunya hal yang penting dari startup adalah pertumbuhan, semua hal selain itu mesti dikaitkan dan mengacu pada pertumbuhan ini.

Untuk Anda yang berencana menjalankan startup, sangat penting untuk memahami hal tersebut. Menjalankan startup itu sedemikian sulit sehingga Anda tidak bisa sekedar ditunjukkan arah yang mesti dijalani kemudian berharap mendapat kesuksesan. Anda mesti tahu bahwa pertumbuhan adalah yang harus Anda kejar. Kabar baiknya, jika Anda mendapatkan pertumbuhan ini, segala sesuatunya akan berjalan dengan semestinya. Yang berarti Anda dapat menggunakan pertumbuhan seperti kompas untuk hampir setiap keputusan yang Anda hadapi.

Redwoods

Mari kita mulai dengan perbedaan yang seharusnya jelas tapi sering diabaikan: tidak setiap perusahaan yang baru didirikan adalah startup. Jutaan perusahaan baru didirikan setiap tahunnya di Amerika Serikat. Namun hanya sebagian kecil yang masuk ke dalam kategori startup. Kebanyakan dari mereka adalah bisnis berbasis layanan seperti restoran, usaha tempat potong rambut (barbershop), tukang pipa, dan lain sebagainya. Perusahan-perusahaan ini bukanlah startup, kecuali dalam kasus spesial. Bisnis potong rambut, misalnya, tidak dirancang untuk tumbuh cepat seperti halnya bisnis mesin pencarian (search engine).

Ketika saya mengatakan startup dirancang untuk tumbuh dengan cepat, yang saya maksud adalah dalam dua pengertian. Pertama, startup semestinya dirancang untuk itu, karena kebanyakan startup gagal melakukannya (tumbuh dengan cepat). Pengertian yang lain adalah startup memang berbeda secara alami dari jenis usaha lain, seperti halnya bibit redwood memiliki takdir yang berbeda dari biji kecambah.

Perbedaan itulah yang menyebabkan kita menggunakan istilah khusus, "startup", untuk perusahaan yang dirancang untuk tumbuh cepat. Jika semua perusahaan pada dasarnya sama, tapi karena keberuntungan dan kerja keras pendirinya saja kemudian ada yang bisa berkembang dengan cepat, maka tidak perlu ada istilah khusus untuk itu. Kita hanya perlu membicarakan tentang perusahaan yang luar biasa sukses dan perusahaan yang kurang sukses. Namun pada kenyataannya startup memiliki DNA yang berbeda dari usaha lainnya. Google bukan sekedar usaha "potong rambut" dengan pendiri yang luar biasa beruntung dan bekerja keras. Google memang berbeda sama sekali sejak awal.

Untuk tumbuh pesat, Anda perlu membuat sesuatu yang bisa dijual ke pasar yang besar. Itulah perbedaan antara Google dan usaha potong rambut. Bisnis potong rambut tidak dirancang untuk berkembang ke pasar yang lebih luas.

Untuk tumbuh sangat besar, sebuah perusahaan harus (a) membuat sesuatu yang diinginkan banyak orang, dan (b) menjangkau dan melayani orang-orang tersebut. Usaha potong rambut masih bisa memenuhi persyaratan (a), karena hampir semua orang butuh orang lain untuk memotong rambut mereka. Masalahnya, seperti halnya usaha ritel, adalah persyaratan (b), karena usaha potong rambut melayani pelanggan secara pribadi. Biarpun ada beberapa orang yang rela jalan jauh untuk memotong rambutnya, namun tidak ada usaha tempat potong rambut yang mau mengakomodasi mereka.

Menulis software adalah cara yang bagus untuk memenuhi persyaratan (b), tetapi Anda masih bisa terbatas di (a). Jika Anda membuat perangkat lunak untuk mengajarkan orang Tibet berbicara bahasa Hungaria, misalnya, Anda mungkin bisa menjangkau sebagian besar orang yang menginginkannya, tapi tidak akan ada banyak dari mereka. Namun, kalau Anda membuat perangkat lunak untuk mengajarkan Bahasa Inggris ke orang China, maka Anda berada di wilayah startup.

Kebanyakan jenis usaha terbatas hanya pada (a) atau (b) saja. Oleh sebab itu, startup yang sukses adalah mereka yang tidak terbatas dalam (a) atau (b) saja, tapi memenuhi keduanya.

Ide-Ide

Sepintas memang terkesan kalau bisnis startup lebih baik daripada bisnis lainnya. Jika Anda akan memulai bisnis baru, mengapa tidak memulai pada jenis usaha yang paling potensial (startup)? Jawabannya tidak selalu benar seperti itu. Mekanisme pasar yang adil akan selalu melindungi kesetaraan usaha (ini juga alasan kenapa tidak semua usaha berbentuk startup).

Jika Anda menulis perangkat lunak untuk mengajarkan orang Tibet berbicara bahasa Hungaria, misalnya, hasil yang diperoleh mungkin tidak besar, tapi Anda tidak akan memiliki banyak pesaing. Sebaliknya, jika Anda menulis perangkat lunak untuk mengajarkan Bahasa Inggris ke orang Cina, Anda akan menghadapi persaingan yang ketat, namun hasilnya juga lebih besar.

Kendala yang membatasi perusahaan adalah yang juga melindungi mereka. Ini adalah tradeoff. Jika Anda membuka usaha potong rambut, calon pesaing Anda adalah tukang cukur lokal lainnya. Jika Anda memulai usaha mesin pencarian seperti Google, Anda harus siap bersaing dengan seluruh dunia, termasuk Google.

Namun, hal terpenting yang dilindungi batasan-batasan tadi bukanlah masalah kompetisi, melainkan kesulitan mencari ide-ide baru. Jika Anda membuka sebuah restoran di tempat tertentu, serta membatasi penjualan hanya pada lokasi tersebut, yang artinya juga melindungi Anda dari pesaing di tempat lain, maka batasan geografis ini juga membantu Anda menentukan perusahaan Anda. Restoran + lokasi tertentu adalah ide yang cukup untuk usaha kecil.

Sementara jika Anda memulai sebuah startup, Anda harus memikirkan sesuatu yang baru yang belum dipikirkan orang lain. Dan ide ini harus bisa mengantarkan Anda ke pasar yang luas. Jujur saja, ide-ide seperti ini sedemikian berharga sehingga hampir bisa dipastikan semua ide yang sudah jelas kemungkinan besar sudah diambil orang.

Ide-ide berharga itu sudah sedemikian banyak yang dipakai orang, sehingga umumnya startup harus mengerjakan sesuatu yang terabaikan oleh orang lain. Saya tadinya ingin menulis kalau kita harus membuat usaha sadar untuk menemukan ide-ide yang terabaikan ini. Tapi itu bukan bagaimana sebagian startup memulai usahanya. Startup biasanya sukses karena para pendirinya cukup berbeda dari orang lain sehingga bisa melihat sesuatu yang tidak dilihat kebanyakan orang. Mungkin tidak serta merta mereka menemukan ide baru tersebut, terkadang mereka harus melihat ke belakang untuk bisa menyadari kalau ide yang sebelumnya mereka pikir ide yang sudah jelas ternyata adalah ide yang baru dan potensial. Tapi saat ini, startup yang sukses umumnya memulai usaha dari ide yang mereka temukan secara tidak sengaja.

Yang berbeda dari para pendiri sukses adalah kemampuan mereka melihat suatu masalah yang berbeda dari orang lain. Umumnya mereka memiliki kombinasi yang baik antara pengetahuan tentang teknologi dan kemampuan menyelesaikan masalah dengannya. Dan karena teknologi berkembang begitu cepat, seringkali ide yang sebelumnya terlihat seperti ide yang buruk bisa berubah menjadi ide yang bagus tanpa ada yang memperhatikan.

Masalah yang dihadapi Steve Wozniak dulu adalah keinginannya untuk memiliki komputer sendiri di rumahnya. Masalah yang tidak lazim dimiliki orang pada awal tahun 70an. Tetapi perubahan teknologi kemudian membuat masalah tadi jadi jauh lebih umum. Dan karena Wozniak tidak hanya ingin memiliki komputer tapi juga tahu cara membuatnya, akhirnya diapun membuatkan satu untuk dirinya sendiri. Masalah yang dipecahkan untuk dirinya sendiri itu kemudian berubah menjadi solusi Apple bagi masalah jutaan orang lain di tahun-tahun mendatang. Dan ketika orang-orang mulai melihat pasar personal computer ini begitu besar, Apple sudah lebih dulu berdiri dan berjalan di bisnis ini.

Google pun memiliki sejarah pendirian yang serupa. Awalnya, Larry Page dan Sergey Brin, pendiri Google, ingin bisa mencari web dengan mudah. Tapi tidak seperti kebanyakan orang, mereka memiliki keahlian teknis baik untuk melihat bahwa mereka bisa membuat yang lebih baik dari mesin pencari yang ada saat itu, juga mengetahui bagaimana memperbaikinya.

Selama beberapa tahun ke depan masalah mereka menjadi masalah semua orang, yaitu ketika web tumbuh sedemikian pesat sehingga tidak perlu seorang Ahli untuk bisa melihat kalau algoritma pencarian yang ada tidak cukup baik. Tapi seperti yang terjadi dengan Apple, pada saat orang lain menyadari betapa pentingnya pencarian, Google telah kokoh menjalankan bisnis ini.

Itulah salah satu hubungan antara ide-ide startup dan teknologi. Perubahan yang cepat dalam satu area membawa solusi baru di area lain. Terkadang perubahan itu berbentuk kemajuan teknologi yang memunculkan solusi baru seperti yang terjadi dengan Apple (emajuan teknologi chip memungkinkan Steve Wozniak bisa merancang sebuah komputer sendiri). Tapi dalam kasus Google, perubahan yang terpenting adalah pertumbuhan web, bukan perkembangan teknologi (karena ide mesin pencarian sudah ada sebelumnya). Karena pertumbuhan (web) yang demikian besar, orang membutuhkan algoritma pencarian lebih baik.

Koneksi lainnya antara startup dan teknologi adalah bahwa startup menciptakan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu, dan cara-cara baru itu, dalam arti lebih luas, adalah teknologi baru. Ketika startup memulai dengan ide yang terinspirasi oleh perubahan teknologi dan membuat produk baru berbentuk teknologi baru, sangat mudah untuk mencampuradukkan keduanya. Tapi dua koneksi itu berbeda, dan pada prinsipnya orang bisa memulai startup yang tidak didorong oleh perubahan teknologi, maupun yang produknya mengandung teknologi baru.

Wednesday, April 10, 2013

Kabar Gembira: Sebagian Besar Startup Pasti Gagal

Ya, sebagian besar startup pasti gagal, ini kabar gembira, tentu buat startup yang berhasil :), tapi bisa juga jadi kabar gembira buat Anda yang startup-nya sudah di pinggir liang kubur, setidaknya buat penyemangat dan energi untuk mencoba lagi.

Kenapa sebagaian besar startup pasti gagal? karena startup adalah mereka yang membuat sesuatu yang baru, entah itu produk, service, ataupun teknik marketing. Karena sifat alami "sesuatu yang baru" yang dihasilkan startup ini, maka mesti hanya ada satu yang berhasil dan eksis. Karena kalau ada dua atau tiga, maka tidak "baru" lagi namanya. Untuk itulah, kesuksesan startup hampir bisa dipastikan mengeliminasi startup yang lain. 

Kesuksesan satu startup menjadi kegagalan startup lain. Ini sudah seperti jadi aturan main taidak tertulis dari dunia startup.

Jadi, buat Anda yang akan bergelut di dunia startup, siapkan mental Anda untuk menghadapi kegagalan.

Tapi jangan takut, kegagalan itu menyenangkan kok, sama menyenangkannya dengan kesuksesan. Jadi dibuat enjoy aja. :)